Senin, 26 September 2011

lipid


1.    Judul Percobaan
Lipida :
a.    Uji Kelarutan
b.    Uji Ketidak jenuhan
c.    Uji Akrolein
d.   Uji Kolesterol


2.    Prosedur Percobaan
a.    Uji Kelarutan
Ø  Sediakan 6 buah tabung reaksi, masing-masing diisi dengan 2 ml
-       Air
-       Alkohol panas
-       Alcohol dingin
-       Kloroform
-       Larutan natrium karbonat 2 %
Ø  Teteskan lemak / minyak ke dalam masing-masing tabung tersebut.
Ø  Perhatikan kelarutan minyak/lemak tersebut, catat pada pelarut mana yang paling sempurna.
Ø  Teteskan setetes larutan pada kertas saring, perhatikan ada tidaknya noda setelah menguap, kehadiran lemak ditandai dengan adanya noda.
Ø  Bagaimana kesimpulan anda tentang percobaan ini.

b.    Uji Ketidak Jenuhan
Ø  - Larutkan 1 tetes asam oleat dalam 1 ml kloroform
-    Tambahkan 2 atau 3 tetes larutan yodium hubl
-    Kocok, warna yodium akan segera hilang
Ø  Sediakan 5 buah tabung reaksi, isi masing-masing 1 ml dengan :
-       Minyak kelapa
-       Minyak sawit kemasan
-       Mentega
-       Margarin
-       Lemak hewan (lemak domba)
Ø  Tambahkan sejumlah kloroform (jumlah yang sama dengan sample)
Ø  Tambahkan yod. Hubl tetes demi tetes (setiap penambahan yod. Hubl lakukan percobaan)
Ø  Perhatikan warna yang terjadi ! Catat mengapa demikian ? Apa gunanya uji ini ?

c.    Uji Akrolein
Ø  Sediakan 3 buah tabung reaksi :
Ø  Isi masing-masing dengan :
-       10 tetes minyak (curah/kemasan)
-       10 tetes gliserol
Ø  Tambahkan pada masing-masing tabung reaksi serbuk kalium hydrogen sulfat.
Ø  Panaskan hati-hati diatas api langsung, perhatikan asap yang terbentuk (akrolein ditandai dengan asap putih)
Ø  Tuliskan persamaan reaksi dari pembentukan akrolein ini.
Ø  Apa yang dapat disimpulkan dari percobaan ini?

d.   Uji Kolesterol
Uji Lieberman Burchad
Ø  Sediakan tabung reaksi yang bersih dan kering
Ø  Isi dengan 1-2 ml conto + 2 ml kloroform + 10 tetes asam asetat anhidrida + 3 tetes H2SO4 pekat
Ø  Perubahan warna dari merah, biru kemudian ungu dan diakhiri dengan warna hijau, menandakan kehairan kolesterol (reaksi +)
Ø  Buat seperti reaksi diatas dengan menggunakan 1 ml kolesterol (dalam jumlah sedikit)
Ø  Tugas : tulis rumus bangun kolesterol dan bandingkan derajat kedua reaksi tersebut diatas.

3.    Hasil Pengamatan
a.    Uji Kelarutan

Larutan Conto
Keterangan
Konsentrasi
Air
Ada noda
++
Alkohol Panas
Tidak ada noda

Alkohol Dingin
Ada noda
+
Kloroform
Tidak ada noda

NaCO3
Ada Noda
++


b.    Uji Ketidak jenuhan

Larutan Conto
Keterangan
Konsentrasi
Minyak curah
Larutan Hubl cepat hilang
+
Minyak kemasan
Larutan Hubl cepat hilang
++
Mentega
Larutan Hubl cepat hilang
+
Margarin
Larutan Hubl tidak cepat hilang
+
Lemak sapi
Larutan hubl cepat hilang
++


c.    Uji Akrolein

Ø  10 tetes minyak curah + KHSO4 è panaskan è ada asap putih
Ø  10 tetes minyak kemasan + KHSO4 è panaskan è ada asap putih (+)
Ø  10 tetes minyak gliserol + KHSO4 è panaskan è ada asap putih (++)

d.   Uji Kolesterol

Larutan conto
Keterangan

Konsentrasi

Minyak curah
Hijau tua
++
Minyak kemasan
Hijau muda
+++
Mentega
Hijau muda
+
Margarin
Hijau muda
+
Lemak sapi
Hijau muda
++
Kolesterol murni
Hiaju tua
++++


4.    Pembahasan
a.    Uji Kelarutan
Uji ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelarutan lemak dalam sebuah larutan. Larutan yang digunakan dalam uji ini diantaranya, air, alcohol panas, alcohol dingin, kloroform, dan NaCO3. Untuk alcohol panas, mula-mula alcohol dingin dimasukan ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 ml setelah itu dipanaskan diatas Bunsen sampai mendidih.
Pada pengerjaannya, minyak diteteskan ke dalam larutan tersebut setelah itu campuran larutan tersebut ditetesi pada kertas saring. Dan perhatikan ada tidaknya noda yang terbentuk. Dari hasil pengamatan yang kami lakukan noda timbul pada kertas saring pada larutan air (+ +), alcohol dingin ( + ), dan NaCO3 ( + + ). Sedangkan pada alcohol panas dan kloroform tidak timbul noda. Ini membuktikan bahwa lemak tidak larut dalam air, alcohol dingin dan NaCO3. Sedangkan kloroform dan alcohol panas larut dalam air dan bersifat non polar.

b.    Uji Ketidak Jenuhan
Pada uji ini kita akan mengidentifikasi sejumlah minyak / lemak berdasarkan ketidak jenuhannya. Lemak / minyak yang digunakan dalam uji ini diantaranya minyak curah, minyak kemasan, mentega, margarine, dan lemak sapi. Larutan yang termasuk asam lemak jenuh ditandai dengan larutan hubl yang tidak cepat hilang (tetap) apabila ditetesi ke dalam campuran lemak dan klorofom.
Pada proses pengerjaannya conto minyak ditambah sejumlah kloroform, setelah itu ditambahkan yodium Hubl tetes demi tetes (5 tetes) dan amati perubahan warna yang terjadi. Setelah melalui prosedur diatas margarine terdidentifikasi sebagai asam lemak jenuh, hal ini ditandai dengan tetapnya warna larutan hubl pada campuran larutan tersebut. Sedangkan sisanya yaitu minyak curah, minyak kemasan, mentega dan lemak sapi merupakan asam lemak tidak jenuh, hal ini ditandai dengan cepat hilangnya warna dari yodium hubl.  Untuk konsentrasi minyak yang termasuk asam lemak tidak jenuh yaitu minyak curah ( + ), minyak kemasan ( + + ), mentega ( + ), dan lemak sapi ( + +). Sedangkan pada asam lemak jenuh yaitu margarine ( + ).

c.    Uji Akrolein
Uji akrolein adalah uji untuk mengidentifikasi ada tidaknya gliserol dalam sebuah larutan. Larutan conto yang dipakai dalam uji ini diantaranya minyak curah, minyak kemasan, dan gliserol. Prosedur pengerjaannya yaitu 10 tetes larutan conto ditambah serbuk KHSO4 setelah itu di panaskan. Ada tidaknya kandungan gliserol dalam suatu larutan ditandai dengan timbulnya asap putih apabila dipanaskan.
Sesuai dengan porsedur diatas maka hasil pengamatan kami yaitu pada pengerjaan uji akrolein semua larutan conto yang kami gunakan ( minyak curah, minyak kemasan, dan gliserol) posistif mengandung gliserol. Ini ditandai dengan timbulnya asap putih setelah campuran larutan tersebut dipanaskan diatas Bunsen sampai mendidih. Namun pada larutan gliserol asap putih yang timbul lebih banyak dibanding larutan yang lain, sehingga konsentrasinya ( + + ).

d.   Uji Kolesterol
Uji ini disebut juga uji Lieberman Burchad. Uji ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya kandungan kolesterol dalam suatu larutan. Larutan conto yang digunakan di dalam uji ini diantaranya minyak curah, minyak kemasan, mentega, margarine, lemak sapi, kolesterol murni. Prosedur percobaanya yaitu 1-2 ml larutan conto ditambah dengan 2 ml kloroform, 10 tetes asam asetat an hidrida, dan 3 tetes H2SO4. Setelah itu amati perubahan warna yang terjadi. Ada tidaknya kolesterol dalam uji ini ditandai dengan adanya perubahan warna pada larutan menjadi warna hijau.
Sesuai dengan prosedur pengerjaan diatas maka semua larutan conto yang digunakan yaitu minyak curah, minyak kemasan, mentega, margarine, lemak sapi, dan kolesterol murni, positif mengandung kolesterol. Hal ini ditandai dengan adanya perubahan warna pada semua larutan menjadi warna hijau. Kolesterol murni merupakan larutan yang paling banyak mengandung kolesterol dengan konsentrasi + + + + dan warna lartutan hijau tua. Sedangkan Mentega adalah larutan yang paling sedikit mengandung kolesterol dengan konsentrasi + dan warna larutan hijau muda.




KESIMPULAN

Uji kelarutan digunakan untuk mengetahui derajat kelarutan lemak / minyak apabila dicampurkan dengan larutan conto. Dalam uji kelarutan ini lemak tidak larut di dalam air, alcohol dingin, dan NaCO3. Ini ditandai dengan tidak adanya noda pada kertas saring yang digunakan. Sedangkan lemak dapat larut di dalam alcohol panas dan kloroform, karena alcohol panas dan klorofom bersifat non polar. Dalam uji ketidak jenuhan, minyak curah, minyak kemasan, mentega dan lemak sapi termasuk asam lemak tidak jenuh. Ini ditandai dengan cepat hilangnya warna dari larutan Hubl. Sedangkan margarine termasuk pada asam lemak jenuh, yang ditandai dengan warna larutan Hubl yang tidak cepat hilang, dengan konsentrasi +.
Uji akrolein merupakan uji untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya gliserol dalam suatu larutan. Pada uji ini semua larutan yang digunakan yaitu minyak curah, minyak kemasan, dan gliserol positif mengandung gliserol. Yang menandakan adanya gliserol yaitu dengan timbulnya asap putih setelah campuran larutan tersebut dipanaskan. Larutan gliserol memiliki konsentrasi paling tinggi daripad larutan yang lain, konsentrasinya yaitu + +.
Uji Lieberman Burchad merupakan uji untuk mengidentifikasi kolesterol. Pada uji ini semua larutan yang digunakan yaitu minyak curah, minyak kemasan, mentega, margarine, lemak sapi, dan kolesterol murni positif mengandung kolesterol. Ini ditandai dengan adanya perubahan warna pada larutan menjadi larutan dengan warna hijau. Kolesterol murni merupakan larutan conto yang paling banyak mengandung kolesterol, dengan konsentrasi + + + + dan berwarna hijau tua. Sedangkan mentega dan margarine merupakan larutan conto yang paling sedikit mengandung kolesterol, dengan konsentrasi masing-masing + dan warna hijau muda.    





DAFTAR PUSTAKA


Anggorodi, R. 1986. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia : Jakarta

P.M Gaman-K.B. Sherrington. 1994. Ilmu Pangan, Pengantar Ilmu Nutrisi dan Mikrobiologi. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta


  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar