Senin, 26 September 2011

Karbohidrat

KARBOHIDRAT

Prosedur kerja:
Uji Yodium
1)      Sediakan plat tetes, isi dengan 1 tetes larutan amilum
2)      Tambahkan 1 tetes larutan yodium encer
3)      Perhatikan warna biru yang terjadi
4)      Ulangi percobaan ini dengan menggunakan larutan conto

Uji Molisch
1)      Sediakan 5 buah tabung reaksi masing – masing tabung diisi sebagai berikut:
a.       3 ml conto + 5 tetes pereaksi molisch
b.      1 ml glukosa 0,1 M + 5 tetes pereaksi molisch
c.       1 ml sukrosa 0,1 M + 5 tetes pereaksi molisch
d.      1 ml maltosa 0,1 M + 5 tetes pereaksi molisch
e.       1 ml arabinosa 0,1 M + 5 tetes pereaksi molisch
f.       1 ml suspensi selulosa + 5 tetes pereaksi molisch
2)      Pada masing – masing tabung, tambahkan perlahan – lahan melalui dinding tabung H2SO4 pekat tetes demi tetes.
3)      Warna ungu kemerah – merahan pada batas kedua cairan tersebut menyatakan reaksi positif.
4)      Bandingkan kelima reaksi tersebut. Catat dan terangkan hasilnya.

Uji Benedict
1)      Sediakan 2 buah tabung reaksi isi masing – masing sebagai berikut :
a.       3 ml larutan benedict + 1ml larutan conto
b.      3ml larutan benedict + 3,5 ml tetes glukosa 1%
2)      Campur baik – baik dan panaskan dalam penangas air mendidih selama 5 menit atau dipanaskan  langsung diatas api sampai mendidih.
3)      Dinginkan dan amati warna yang terjadi dari mulai hijau, hijau kuning, kuning merah hingga merah bata. Perubahan warna ini memberikan cara semi kuantitatif adanya sejumlah gula yang mereduksi.

Uji Barfoed
1)      Sediakan 2 buah tabung reaksi sebagai berikut:
a.       1 ml pereaksi barfoed + 1 ml larutan conto
b.      1 ml pereaksi barfoed + 5 tetes glukosa 1%
2)      Panaskan dalam penangas air mendidih selama 3 menit dan dinginkan dalam air mengalir ( kran ) selama 2 menit.
3)      Tambahkan pada setiap tabung 1 ml pereaksi warna phospomolibdat sambil dikocok.
4)      Perubahan warna dari hijau kekuning – kuningan menjadi biru tua menunjukkan hasil yang positif adanya monosakarida.
5)      Catat hasilnya dan terangkan reaksi ( bandingkan hasil reaksi tabung A dan B )

Hidrolisa Polisakarida
1)      Masukan 10 ml larutan conto dalam tabung reaksi tambahkan 1 ml HCL 10 %
2)      Panaskan dalam penangas air mendidih
3)      Lakukan uji yodium setiap 3 menit dengan cara mengambil setetes. hidrolisat ke dalam plat tetes dan tambahkan setetes yodium encer.
4)      Ulangi uji ini setiap 3 menit sampai warna yodium tidak berubah ( tetap kuning )
5)      Dinginkan hidrolisat dan netralkan dengan larutan Na2SO3KH atau larutan NaOH dengan menggunakan lakmus sebagai indikator
6)      Larutan dibagi 2, yang satu dilakukan uji benedict dan yang lain dilakukan uji barfoed, amati hasilnya !
7)      Catat pada menit ke berapa hidrolisa sempurna.

Hasil Pengamatan

Uji Yodium
a.       Amilum + Yodium       = Berwarna Biru (+)
b.      Jagung + Yodium       = Berwarna Biru (+)
c.       Dedak + Yodium         = Berwarna ungu (+)
d.      Glukosa + Yodium      =  Tidak berwarna (-)

Uji Molisch
  1. Glukosa + Molisch + H2SO4 = Berbentuk cincin, Berwarna ungu
  2. Maltosa + Molisch + H2SO4 = Berbentuk cincin, Berwarna ungu
  3. Sukrosa + Molisch + H2SO4 = Berbentuk cincin, Berwarna ungu
  4. Dedak + Molisch + H2SO4 = Berbentuk cincin, Berwarna ungu
  5. Jagung + Molisch + H2SO4 = Berbentuk cincin, Berwarna ungu

Uji Benedict
  1. Glukosa + Benedict = Biru merah bata (++++)
  2. Maltosa + Benedict = Biru merah bata (++++)
  3. Sukrosa + Benedict = Biru merah bata (++++)
  4. Dedak + Benedict = Hijau (+)
  5. Jagung + Benedict = Biru (-)
  6. Amilum + Benedict = Hijau (+)

Uji Barfoed
  1. Glukosa + Barfoed = Warna hijau (+)
  2. Maltosa + Barfoed = Warna hijau (+)
  3. Sukrosa + Barfoed = Warna hijau (+)
  4. Dedak + Barfoed = Warna hijau ada endapan (+)
  5. Jagung + Barfoed = Warna hijau (+)
  6. Amilum + Barfoed = Warna hijau (+)

Hidrolisa Polisakarida
conto
Uji Yodium
Uji Benedict
Uji Barfoed
Amilum
+
?
?
Dedak
-
?
?
Jagung
+
?
?

Keterangan :
  1. Amilum dan Jagung Pada menit ke-17 masih (+)
  2. Dedak pada menit ke- 17 menunjukkan warna yang sama dengan yodium (-)





















Pembahasan

Karbohidrat

Karbohidrat adalah sebuah istilah kimia. Ini merupakan sebuah senyawa organik yang terdiri dari zat-zat: karbon, hidrogen, dan oksigen. Senyawa ini terdiri atas satu molekul gula sederhana atau lebih.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan.
Bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat:
  beras
  terigu
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh.

Peran dalam metabolisme

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa. Gula sederhana sendiri diberi istilah monosakarida. Dua gula sederhana yang bergabung menjadi satu, membentuk disakarida, dan gula sederhana dalam jumlah banyak yang bergabung, membentuk polisakarida.
Monosakarida
monosakrida terdiri dari hanya satu unit polihidroksialdehid atau keton. mempunyai sifat tidak berwarna yang merupakan kristal padat yang larut dalam air, tetapi tidak larut didalam pelarut non polar, dan pada umumnya berasa manis.Monosakarida aldehid disebut suatu monosakrida aldosa sedangkan monosakarida keton disebut monosakrida ketosa. Aldosa membentuk struktur siklik melalui pembentukan hemiasetal secara intramolekul .Gugus aldehida dan alcohol yang membentuk hemiasetal keduanya berasal dari molekul yang sama. Ketosa membentuk struktur siklik dengan cara yang sama, tetapi hasilnya disebut hemiketal. Cincin sakarida beranggota enam (lima karbon dan satu atom oksigen) dinamakan piranosa;cincin beranggota lima disebut furanosa. jika hemiasetal atau hemiketal terbentuk, molekul memperoleh satu lagi karbon asimetrik. Stereoiomer tersebut diberi istilah anomer dan diberi tanda    jika gugus hidroksi berada dibawah dibawah cincin, atau     jika gugus berada diatas cincin.  


Disakarida / oligosakarida
terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan bersama – sama oleh ikatan kovalen ( ikatan glikosida ). diantaranya yang paling umum adalah disakarida, yang mempunyai dua unit monosakarida. Ikatan glikosida dari disakarida akan terhidrolisis oleh asam encer:
Maltosa                            Glukosa + Glukosa
Sukrosa                            Glukosa + Fruktosa

Polisakarida
terdiri dari rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida.Polisakarida penyimpanan yang paling penting adalah pati dan glikogen, yang merupakan polimer glukosa bercabang denag berat molekul yang berikatan     (1     4). Pada rantai utama, dan ikatan     (1      6) pada titik cabangnya. Sedangkan polisakarida berantai lurus dari kurang lebih 10000 D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan    (1        4). Polisakarida dapat dihidrolisis dengan asam atau secara enzimatis menghasilkan senyawa – senyawa karbohidrat yang lebih sederhana seperti   - limit dekstrin, maltosa, dan glukosa. Didalam polisakarida, gula sederhana saling berhubungan melalui ikatan glikosida. Ikatan glikosida dibentuk melalui reaksi gugus karbonil dari satu unit gula dengan gugus alcohol dari unit gula lainnya. Hasilnya ialah ikatan eter asetal ( atau ketal ) dan lepasnya satu molekul air.
Pada praktikum kali ini kita mempelajari tentang karbohidrat, dimana kita akan menguji apakah glukosa , maltosa, sukrosa, dedak, jagung dan amilum mengandung monosakrida, disakarida, polisakarida. Uji kualitatif karbohidrat dapat dijelaskan sebagai berikut:

uji yodium
Uji yodium ini digunakan untuk untuk menentukan karteristik pati atau amilum. Pada hasil pengamatan Amilum, Dedak, Jagung berwarna biru (+) ini menunjukkan amilum, dedak, jagung, mengandung pati / amilum. Sedangkan glukosa tidak berubah warna / tidak berwarna (-) berarti tidak mengandung pati / amilum.
Uji Molisch
Adalah uji umum untuk karbohidrat, yang memberikan warna merah ungu yang disebabkan oleh kondensasi furfural atau turunannya dengan   - naftol dalam etilen glikol ( pereaksi molisch ). Pada hasil pengamatan glukosa, maltosa, sukrosa, dedak, jagung mengandung karbohidrat ditandai dengan warna ungu dan adanya cincin.
Uji Benedict
Adalah uji untuk karbohidrat dari kelompok gula pereduksi seperti glukosa, fruktosa, maltosa, dan laktosa. pengujian ini berdasarkan dari reduksi Cu  menjadi Cu  oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keto bebas. Uji positif jika menghasilkan endapan merah bata (Cu2O).pada hasil pengamatan glukosa, maltosa , sukrosa  berwarna biru merah bata (++++) sedangkan dedak dan amilum berwarna hijau (+) ini menunjukkan bahwa glukosa, maltosa, sukrosa, amilum, dan dedak positif mengandung monsakarida, disakarida, dan polisakrida sedangkan jagung berwarna biru (-) berarti jagung tidak mengandung monosakarida, disakarida, dan poli sakarida. 
Uji Barfoed
Uji barfoed digunakan secara khusus untuk memeriksa adanya monosakarida dalam suatu larutan. Larutan pereaksi barfoed dibentuk dari kupri - asetat yang dilarutkan dalam aquadest dan ditambahkan asam lakat.Larutan yang digunakan dalam uji barfoed adlah glukosa, maltosa, sukrosa, dedak, jagung, dan amilum. Warna hijau kebiruan menunjukkan (+) ini berarti dalam larutan yang uji positif mengandung monosakarida.
Hidrolisa Polisakarida
Pada uji ini polisakarida dapat dihidrolisa dengan suatu asam kuat pada temperature lebih kurang 100 C  menjadi monosakarida uji yodium , uji benedict, dan uji barfoed digunakan untuk menguji sempurna tidaknya hidrolisa. Pada hasil pengamatan amilum dan jagung pada menit ke 17 masih (+) sedangkan dedak pada menit ke 17 menjadi (-) dan adanya perubahan warna yang sama dengan yodium.

























Kesimpulan


Amilum, dedak dan jagung mengandung pati / amilum sedangkan glukosa tidak mengandung pati / amilum. ( uij yodium )
Glukosa, Maltosa, Sukrosa, dedak dan jagung mengandung karbohidrat ditandai dengan warna ungu dan ada cincinnya ( uji molisch )
Glukosa, Maltosa, Sukrosa, dedak dan amilum  positif mengandung Monosakarida, disakarida, dan polisakarida.(uji benedict)
Glukosa, Maltosa, Sukrosa, dedak, jagung  dan amilum  berwarna hijau kebiruan (+) mengandung monosakrida (uji barfoed)
pada menit ke 17 dedak berubah warna sama dengan yodium amilum dan jagung tetap ( hidrolisa polisakarida ).



























Daftar Pustaka

Google. com
Wilbraham Antony C.dan Matta Michael S. 1992 . Pengantar kimia organic dan hayati.  Bandung : Penerbit ITB.

lipid


1.    Judul Percobaan
Lipida :
a.    Uji Kelarutan
b.    Uji Ketidak jenuhan
c.    Uji Akrolein
d.   Uji Kolesterol


2.    Prosedur Percobaan
a.    Uji Kelarutan
Ø  Sediakan 6 buah tabung reaksi, masing-masing diisi dengan 2 ml
-       Air
-       Alkohol panas
-       Alcohol dingin
-       Kloroform
-       Larutan natrium karbonat 2 %
Ø  Teteskan lemak / minyak ke dalam masing-masing tabung tersebut.
Ø  Perhatikan kelarutan minyak/lemak tersebut, catat pada pelarut mana yang paling sempurna.
Ø  Teteskan setetes larutan pada kertas saring, perhatikan ada tidaknya noda setelah menguap, kehadiran lemak ditandai dengan adanya noda.
Ø  Bagaimana kesimpulan anda tentang percobaan ini.

b.    Uji Ketidak Jenuhan
Ø  - Larutkan 1 tetes asam oleat dalam 1 ml kloroform
-    Tambahkan 2 atau 3 tetes larutan yodium hubl
-    Kocok, warna yodium akan segera hilang
Ø  Sediakan 5 buah tabung reaksi, isi masing-masing 1 ml dengan :
-       Minyak kelapa
-       Minyak sawit kemasan
-       Mentega
-       Margarin
-       Lemak hewan (lemak domba)
Ø  Tambahkan sejumlah kloroform (jumlah yang sama dengan sample)
Ø  Tambahkan yod. Hubl tetes demi tetes (setiap penambahan yod. Hubl lakukan percobaan)
Ø  Perhatikan warna yang terjadi ! Catat mengapa demikian ? Apa gunanya uji ini ?

c.    Uji Akrolein
Ø  Sediakan 3 buah tabung reaksi :
Ø  Isi masing-masing dengan :
-       10 tetes minyak (curah/kemasan)
-       10 tetes gliserol
Ø  Tambahkan pada masing-masing tabung reaksi serbuk kalium hydrogen sulfat.
Ø  Panaskan hati-hati diatas api langsung, perhatikan asap yang terbentuk (akrolein ditandai dengan asap putih)
Ø  Tuliskan persamaan reaksi dari pembentukan akrolein ini.
Ø  Apa yang dapat disimpulkan dari percobaan ini?

d.   Uji Kolesterol
Uji Lieberman Burchad
Ø  Sediakan tabung reaksi yang bersih dan kering
Ø  Isi dengan 1-2 ml conto + 2 ml kloroform + 10 tetes asam asetat anhidrida + 3 tetes H2SO4 pekat
Ø  Perubahan warna dari merah, biru kemudian ungu dan diakhiri dengan warna hijau, menandakan kehairan kolesterol (reaksi +)
Ø  Buat seperti reaksi diatas dengan menggunakan 1 ml kolesterol (dalam jumlah sedikit)
Ø  Tugas : tulis rumus bangun kolesterol dan bandingkan derajat kedua reaksi tersebut diatas.

3.    Hasil Pengamatan
a.    Uji Kelarutan

Larutan Conto
Keterangan
Konsentrasi
Air
Ada noda
++
Alkohol Panas
Tidak ada noda

Alkohol Dingin
Ada noda
+
Kloroform
Tidak ada noda

NaCO3
Ada Noda
++


b.    Uji Ketidak jenuhan

Larutan Conto
Keterangan
Konsentrasi
Minyak curah
Larutan Hubl cepat hilang
+
Minyak kemasan
Larutan Hubl cepat hilang
++
Mentega
Larutan Hubl cepat hilang
+
Margarin
Larutan Hubl tidak cepat hilang
+
Lemak sapi
Larutan hubl cepat hilang
++


c.    Uji Akrolein

Ø  10 tetes minyak curah + KHSO4 è panaskan è ada asap putih
Ø  10 tetes minyak kemasan + KHSO4 è panaskan è ada asap putih (+)
Ø  10 tetes minyak gliserol + KHSO4 è panaskan è ada asap putih (++)

d.   Uji Kolesterol

Larutan conto
Keterangan

Konsentrasi

Minyak curah
Hijau tua
++
Minyak kemasan
Hijau muda
+++
Mentega
Hijau muda
+
Margarin
Hijau muda
+
Lemak sapi
Hijau muda
++
Kolesterol murni
Hiaju tua
++++


4.    Pembahasan
a.    Uji Kelarutan
Uji ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelarutan lemak dalam sebuah larutan. Larutan yang digunakan dalam uji ini diantaranya, air, alcohol panas, alcohol dingin, kloroform, dan NaCO3. Untuk alcohol panas, mula-mula alcohol dingin dimasukan ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 ml setelah itu dipanaskan diatas Bunsen sampai mendidih.
Pada pengerjaannya, minyak diteteskan ke dalam larutan tersebut setelah itu campuran larutan tersebut ditetesi pada kertas saring. Dan perhatikan ada tidaknya noda yang terbentuk. Dari hasil pengamatan yang kami lakukan noda timbul pada kertas saring pada larutan air (+ +), alcohol dingin ( + ), dan NaCO3 ( + + ). Sedangkan pada alcohol panas dan kloroform tidak timbul noda. Ini membuktikan bahwa lemak tidak larut dalam air, alcohol dingin dan NaCO3. Sedangkan kloroform dan alcohol panas larut dalam air dan bersifat non polar.

b.    Uji Ketidak Jenuhan
Pada uji ini kita akan mengidentifikasi sejumlah minyak / lemak berdasarkan ketidak jenuhannya. Lemak / minyak yang digunakan dalam uji ini diantaranya minyak curah, minyak kemasan, mentega, margarine, dan lemak sapi. Larutan yang termasuk asam lemak jenuh ditandai dengan larutan hubl yang tidak cepat hilang (tetap) apabila ditetesi ke dalam campuran lemak dan klorofom.
Pada proses pengerjaannya conto minyak ditambah sejumlah kloroform, setelah itu ditambahkan yodium Hubl tetes demi tetes (5 tetes) dan amati perubahan warna yang terjadi. Setelah melalui prosedur diatas margarine terdidentifikasi sebagai asam lemak jenuh, hal ini ditandai dengan tetapnya warna larutan hubl pada campuran larutan tersebut. Sedangkan sisanya yaitu minyak curah, minyak kemasan, mentega dan lemak sapi merupakan asam lemak tidak jenuh, hal ini ditandai dengan cepat hilangnya warna dari yodium hubl.  Untuk konsentrasi minyak yang termasuk asam lemak tidak jenuh yaitu minyak curah ( + ), minyak kemasan ( + + ), mentega ( + ), dan lemak sapi ( + +). Sedangkan pada asam lemak jenuh yaitu margarine ( + ).

c.    Uji Akrolein
Uji akrolein adalah uji untuk mengidentifikasi ada tidaknya gliserol dalam sebuah larutan. Larutan conto yang dipakai dalam uji ini diantaranya minyak curah, minyak kemasan, dan gliserol. Prosedur pengerjaannya yaitu 10 tetes larutan conto ditambah serbuk KHSO4 setelah itu di panaskan. Ada tidaknya kandungan gliserol dalam suatu larutan ditandai dengan timbulnya asap putih apabila dipanaskan.
Sesuai dengan porsedur diatas maka hasil pengamatan kami yaitu pada pengerjaan uji akrolein semua larutan conto yang kami gunakan ( minyak curah, minyak kemasan, dan gliserol) posistif mengandung gliserol. Ini ditandai dengan timbulnya asap putih setelah campuran larutan tersebut dipanaskan diatas Bunsen sampai mendidih. Namun pada larutan gliserol asap putih yang timbul lebih banyak dibanding larutan yang lain, sehingga konsentrasinya ( + + ).

d.   Uji Kolesterol
Uji ini disebut juga uji Lieberman Burchad. Uji ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya kandungan kolesterol dalam suatu larutan. Larutan conto yang digunakan di dalam uji ini diantaranya minyak curah, minyak kemasan, mentega, margarine, lemak sapi, kolesterol murni. Prosedur percobaanya yaitu 1-2 ml larutan conto ditambah dengan 2 ml kloroform, 10 tetes asam asetat an hidrida, dan 3 tetes H2SO4. Setelah itu amati perubahan warna yang terjadi. Ada tidaknya kolesterol dalam uji ini ditandai dengan adanya perubahan warna pada larutan menjadi warna hijau.
Sesuai dengan prosedur pengerjaan diatas maka semua larutan conto yang digunakan yaitu minyak curah, minyak kemasan, mentega, margarine, lemak sapi, dan kolesterol murni, positif mengandung kolesterol. Hal ini ditandai dengan adanya perubahan warna pada semua larutan menjadi warna hijau. Kolesterol murni merupakan larutan yang paling banyak mengandung kolesterol dengan konsentrasi + + + + dan warna lartutan hijau tua. Sedangkan Mentega adalah larutan yang paling sedikit mengandung kolesterol dengan konsentrasi + dan warna larutan hijau muda.




KESIMPULAN

Uji kelarutan digunakan untuk mengetahui derajat kelarutan lemak / minyak apabila dicampurkan dengan larutan conto. Dalam uji kelarutan ini lemak tidak larut di dalam air, alcohol dingin, dan NaCO3. Ini ditandai dengan tidak adanya noda pada kertas saring yang digunakan. Sedangkan lemak dapat larut di dalam alcohol panas dan kloroform, karena alcohol panas dan klorofom bersifat non polar. Dalam uji ketidak jenuhan, minyak curah, minyak kemasan, mentega dan lemak sapi termasuk asam lemak tidak jenuh. Ini ditandai dengan cepat hilangnya warna dari larutan Hubl. Sedangkan margarine termasuk pada asam lemak jenuh, yang ditandai dengan warna larutan Hubl yang tidak cepat hilang, dengan konsentrasi +.
Uji akrolein merupakan uji untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya gliserol dalam suatu larutan. Pada uji ini semua larutan yang digunakan yaitu minyak curah, minyak kemasan, dan gliserol positif mengandung gliserol. Yang menandakan adanya gliserol yaitu dengan timbulnya asap putih setelah campuran larutan tersebut dipanaskan. Larutan gliserol memiliki konsentrasi paling tinggi daripad larutan yang lain, konsentrasinya yaitu + +.
Uji Lieberman Burchad merupakan uji untuk mengidentifikasi kolesterol. Pada uji ini semua larutan yang digunakan yaitu minyak curah, minyak kemasan, mentega, margarine, lemak sapi, dan kolesterol murni positif mengandung kolesterol. Ini ditandai dengan adanya perubahan warna pada larutan menjadi larutan dengan warna hijau. Kolesterol murni merupakan larutan conto yang paling banyak mengandung kolesterol, dengan konsentrasi + + + + dan berwarna hijau tua. Sedangkan mentega dan margarine merupakan larutan conto yang paling sedikit mengandung kolesterol, dengan konsentrasi masing-masing + dan warna hijau muda.    





DAFTAR PUSTAKA


Anggorodi, R. 1986. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia : Jakarta

P.M Gaman-K.B. Sherrington. 1994. Ilmu Pangan, Pengantar Ilmu Nutrisi dan Mikrobiologi. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta